Penulis: Angger Reda Tama
Judul : Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja Sistem Starter
Assalamualaikum, Sobat Sahabat Ilmu. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas pengertian, fungsi, dan cara kerja sistem starter.
Pengertian Sistem Starter
Terdapat dua jenis sistem keilistrikan pada kendaraan yaitu kelistrikan mesin dan kelistrikan bodi. Sistem starter adalah salah satu sistem kelistrikan mesin yang mampu mengubah energi listrik dari baterai menjadi energi gerak putar pada motor starter sebagai penggerak awal untuk menghidup mesin.
Sistem starter berfungsi sebagai penggerak awal agar mesin dapat hidup.
Cara Kerja Sistem Starter
Cara kerja sistem starter yaitu mengubah energi listrik dari baterai menjadi energi gerak putar pada motor starter untuk menggerakkan fly wheel yang berhubungan dengan poros engkol mesin. Sehingga mesin dapat menjalankan siklus kerjanya.
Fungsi Komponen Sistem Starter
1. Baterai
Baterai berfungsi menyuplai energi listrik ke seluruh atau sebagian sistem kelistrikan kendaraan termasuk juga sistem starter.
2. Kunci Kontak
Kunci kontak berfungsi mengaktifkan sistem starter ketika kunci kontak diputar ke posisi ST atau ketika tombol starter ditekan.
3. Saklar Netral pada Transmisi
Pada sebagian kendaraan terdapat saklar Netral sebagai pengaman untuk menonaktifkan sistem starter apabila mobil dihidupkan ketika transmisi blum netral. Sehingga starter dapat berfungsi jika transmisi posisi netral atau juga saat pedal kopling diinjak.
4. Relay
Relay pada sistem starter berfungsi menaikkan kuat arus dari baterai menuju field coil dan armatur. Sehingga putaran yang dihasilkan motor starter menjadi lebih cepat.
5. Motor Starter
Motor starter berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi gerak putar sebagai penggerak awal poros engkol agar mesin dapat hidup.
Jenis-jenis Sistem Starter
Ada dua jenis rangkaian sistem starter yaitu sistem starter dengan relay dan tanpa relay.
a. Cara Kerja Sistem Starter Tanpa Relay
Cara kerja sistem starter tanpa relay yaitu apabila kunci diputar pada ST, maka arus listrik dari baterai akan menuju ST kemudian ke terminal 50 menuju pull in coil dan juga mengalir menuju terminal C menuju hold in coil dan field coil. Ketika pull in coil menjadi magnet maka drive lever mendurung pinion gear berhubungan dengan fly wheel. Kemudian Ketika pull in coil selasai mendorong pinion gear, maka hold in coil menjadi magnet untuk mempertahankan posisi pinion gear agar tetap berhubungan dengan fly wheel. Selanjutnya arus menuju ke terminal 50a menuju ke brush dilanjutkan ke armature. Sehingga pinion gear berputar dan memutar fly wheel dengan cepat.
b. Cara Kerja Sistem Starter dengan Relay
Cara kerja sistem starter tanpa relay yaitu apabila kunci diputar pada ST, maka arus listrik dari baterai akan menuju ST kemudian ke relay 86 sehingga selenoid relay menjadi magnet sehingga arus listrik dari relay 30 menuju relay 87 dengan arus listrik yang lebih besar. Selajutnya dari arus 87 menuju terminal 50 menuju pull in coil dan juga mengalir menuju terminal C menuju hold in coil dan field coil. Ketika pull in coil menjadi magnet maka drive lever mendurung pinion gear berhubungan dengan fly wheel. Kemudian Ketika pull in coil selasai mendorong pinion gear, maka hold in coil menjadi magnet untuk mempertahankan posisi pinion gear agar tetap berhubungan dengan fly wheel. Selanjutnya arus menuju ke terminal 50a menuju ke brush dilanjutkan ke armature. Sehingga pinion gear berputar dan memutar fly wheel dengan lebih cepat dibandingkan rangkaian tanpa relay.