Assalamu'alaikum, Sobat sahabat-ilmu.com
1. Pengertian Master Silinder
Master silinder (cylinder) adalah suatu bagian pada sistem hidrolik yang dapat mengubah gaya tekan mekanik menjadi tenaga hidrolik ketika pedal rem diinjak. Dengan kata lain master silinder berfungsi mengkonversi gaya dorong mekanik dari pedal rem menjadi tekanan hidrolik dengan menggunakan media fluida rem yang kemudian dapat mendorong piston-piston pada perangkat rem seperti piston dalam kaliper dan piston dalam silinder roda (wheel cylinder).
Tekanan hidrolik terjadi karena posh rod (batang pendorong) menekan piston di dalam ruang silinder, sehingga fluida cair di depan piston terdesak, akibatnya fluida cair ini memiliki daya dorong yang disebut dengan istilah hidrolik. Hidrolik ini yang digunakan untuk mendorong piston pada caliper rem cakram ataupun silinder roda rem tromol pada saat pengereman.
2. Komponen Master Silinder
Berikut ini merupakan komponen-konponen yang terdapat pada master silinder.a. Reservoir Tank
b. Primary Piston dan Secondary Piston
c. Piston Seal
d. Bypass Port
e. Compensating Port
Gambar Penampang Master Silinder Rem
3. Fungsi-fungsi komponen Master Silinder Rem
a. Reservoir Tank adalah suatu bagian pada master silinder yang berfungsi untuk menampung minyak cadangan dan mengisi minyak pada sistem hidrolik apabila mulai berkurang. KarenaReservoir berfungsi sebagai penampung cadangan minyak maka harus tertutup rapat. Sehingga jangan sampai menutup kembali setelah mengisi minyak di reservoir tank.
b. Primary Piston dan Secondary Piston adalah suatu komponen di dalam master silinder yang berfungsi untuk mengkompresikan atau memampatkan minyak di dalam ruang master silinder dengan adanya gaya dorong mekanik dari push rod (batang pendorong) untuk menghasilkan gaya dorong hidrolik yang dapat menggerakkan piston pada caliper rem cakram ataupun pada silinder roda rem tromol agar dapak mendorong kampas supaya terjadi gesekan untuk memperlambat bidang putar (rotor dan tromol) pada saat pedal rem diinjak.
b. Primary Piston dan Secondary Piston adalah suatu komponen di dalam master silinder yang berfungsi untuk mengkompresikan atau memampatkan minyak di dalam ruang master silinder dengan adanya gaya dorong mekanik dari push rod (batang pendorong) untuk menghasilkan gaya dorong hidrolik yang dapat menggerakkan piston pada caliper rem cakram ataupun pada silinder roda rem tromol agar dapak mendorong kampas supaya terjadi gesekan untuk memperlambat bidang putar (rotor dan tromol) pada saat pedal rem diinjak.
Reservoir terdapat tutup dengan seal karet supaya dapat menutup dengan rapat agar minyak rem tidak tumpah. Pada reservoir tank terdapat garis low dan full ataupun min dan max. Perhatikan garis ini apabila minyak pada level low/min maka harus diisi sampai lever full/max.
c. Karet piston (seal piston) adalah suatu komponen master silinder yang berfungsi mencegah aliran minyak pada ruang depan piston dengan ruang belakang piston (low pressure are). Selain itu, seal piston juga berfungsi mencegah gesekan antara piston dan dinding ruang silinder pada saat piston bergerak. Oleh karena itu, seal piston terbuat dari karet (rubber) sehingga elastis.
d. Saluran bypass (bypass ports) adalah saluran di antara reservoir dan ruang master silinder. Saluran bypass (bypass ports) berfungsi untuk untuk memungkinkan piston master silinder kembali ke posisi semula dengan cepat dan mencegah udara dapat masuk ke dalam master silinder.
5. Compensating port/ saluran kompensasi adalah lubang kecil yang menghubungkan antara master silinder dengan ruang kerja (sisi depan dari piston master silinder). Ketika piston master silinder berada dalam posisi bebas (tidak ada pengereman), seal piston berada di antara lubang kompensasi dan lubang penambahan (bypass port).
Compensating port/ saluran kompensasi berfungsi untuk memungkinkan ekspansi normal dan pengembangan minyak rem karena perubahan suhu. Juga merupakan saluran pengembali cairan setelah pedal rem dibebaskan.
Kinerja master silinder sangat berpengaruh pada sistem rem baik rem cakram dan rem tromol. Oleh karena itu perawatan dan perbaikan pada master silinder perlu dilakukan secara rutin setiap kendaraan telah menempuh jarak 10.000 Km.
Tabel 1 Analisis Kerusakan dan Perbaikan pada Master Silinder
Semoga artikel tentang master silinder bermanfaat bagi Sobat Sahabat-ilmu.com
Kinerja master silinder sangat berpengaruh pada sistem rem baik rem cakram dan rem tromol. Oleh karena itu perawatan dan perbaikan pada master silinder perlu dilakukan secara rutin setiap kendaraan telah menempuh jarak 10.000 Km.
4. Analisis Kerusakan dan Perbaikan pada Master Silinder
Berikut ini tabel analisis kerusakan dan perbaikan pada master silinder.Tabel 1 Analisis Kerusakan dan Perbaikan pada Master Silinder
Masalah atau Kerusakan
|
Analisis Penyebab Kerusakan
|
Pemeriksaan
|
Perbaikan Yang Tepat
|
1. Pedal
rem perlu diinjak berulang-ulang agar terjadi pengereman, tetapi ketinggian
fluida rem pada reservoir tidak berkurang.
|
Seal
piston no.1 (piston paling dalam) pada master silinder sobek atau bocor.
|
Injak
pedal rem beberapa kali, jika fluida rem pada reservoir tidak berkurang maka
kerusakan memang terjadi pada seal piston no.1 pada master silinder.
|
Lakukan
pembongkaran master silinder, lakukan honing atau pembersihan dalam ruang
pada master silinder. Kemudian ganti seal piston no. 1 yang sobek atau bocor.
Lakukan bleeding air pada master silinder kemudian pasang kembali selang
penghubung. Selanjutnya bleeding air pada perangkat rem cakram atau rem
tromol.
|
Masalah atau Kerusakan
|
Analisis Penyebab Kerusakan
|
Pemeriksaan
|
Perbaikan Yang Tepat
|
2. Pedal
rem perlu diinjak berulang-ulang agar terjadi pengereman, tetapi ketinggian
fluida rem pada reservoir berkurang.
|
Seal
piston no. 2 (seal piston paling dekat dengan push rod pedal rem) pada master
silinder sobek atau bocor.
|
Injak
pedal rem beberapa kali, jika fluida rem pada reservoir tidak berkurang dan
push rod pedal rem basah, maka kerusakan memang terjadi pada seal piston no. 2
pada master silinder.
|
Lakukan
pembongkaran master silinder, lakukan honing atau pembersihan dalam ruang
pada master silinder. Kemudian ganti seal piston no. 2 yang sobek atau bocor.
Lakukan bleeding air pada master silinder kemudian pasang kembali selang
penghubung. Selanjutnya bleeding air pada perangkat rem cakram atau rem
tromol.
|
Semoga artikel tentang master silinder bermanfaat bagi Sobat Sahabat-ilmu.com
0 Komentar
Terima kasih telah mengunjungi website Sahabat-Ilmu. Semoga apa yang anda baca bermanfaat. Apa bila ada kritik dan saran kami siap merespon masukkan Anda.